Daftar isi

Rabu, 07 Desember 2011

Kisah Sebatang Pohon





Dahulu kala, ada sebuah pohon yang sangat besar.






Pohon itu menyukai seorang anak kecil, anak tersebut datang dan bermain setiap hari disekitar pohon itu.









Dia memanjat keatas pohon.









Memakan apel






Dan berbaring dibawah bayangan pohon.






Dia menyukainya, pohon itu sangat senang.






Waktu berlalu...






Suatu hari, anak tersebut datang kembali kepada sang Pohon.
Pohon tersebut berkata "Kemari dan bermainlah bersamaku.






Aku bukan anak kecil lagi, aku tidak bermain di sekitar pohon lagi.
Aku ingin mainan. Aku membutuhkan uang untuk membelinya.






Maaf, tetapi aku tidak mempunyai uang.. Tapi kamu bisa memetik semua apelku dan menjualnya. Jadi, kamu akan mempunyai uang.

Anak itu sangat senang. Dia mengambil semua apel dan pergi dengan gembira.
Sang Pohon juga gembira.






Anak itu tidak pernah datang kembali setelah memetik apel dari Sang Pohon. Dia sedih.






Suatu hari, anak yang sekarang sudah menjadi lelaki dewasa kembali dan Sang Pohon sangat senang.
"Kemari dan bermainlah bersamaku" kata Sang Pohon.






Aku tidak mempunyai waktu untuk bermain. aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk berlindung. Bisakah kau menolongku?






Maaf, tapi Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi, kamu bisa memotong dahanku untuk membangun rumahmu.






Kemudian lelaki itu memotong semua dahan Sang Pohon dan pergi dengan gembira.






Sang pohon senang melihat dia gembira namun lelaki itu tidak pernah datang kembali sejak itu. Sang Pohon kesepian dan bersedih kembali.






Suatu hari di musim panas, lelaki tersebut kembali dan Sang Pohon merasa senang.
"Kemari dan bermainlah bersamaku!" kata Sang Pohon.






Aku sudah tua. Aku ingin pergi berlayar untuk bersantai. Bisakah kamu memberikan aku perahu?"kata lelaki itu.






Gunakan batangku untuk membuat perahumu. kata Sang Pohon. Kamu bisa berlayar jauh dan merasa bahagia.






Maka lelaki itu memotong batang Sang Pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tidak pernah terlihat untuk waktu yang lama.






Sang pohon merasa bahagia, tetapi itu tidak benar.






Akhirnya lelaki tersebut kembali setelah bertahun-tahun.
"Maaf anakku, aku sudah tidak mempunyai apa-apa lagi. Tidak ada apel untukmu..." kata Sang Pohon.

Tidak Masalah, Aku tidak mempunyai gigi untuk menggigit" jawab si lelaki.






Tidak ada batang untuk kamu panjat.

"Aku terlalu tua untuk itu sekarang" kata si lelaki.






Aku sudah tidak bisa memberimu apa-apa.. yang tersisa hanyalah akarku yang sudah mati" kata Sang Pohon sedih sambil meneteskan air mata.

"Aku tidak membutuhkan banyak hal sekarang, hanya perlu tempat untuk beristirahat. Aku lelah setelah bertahun-tahun ini." Balas si lelaki itu.






Bagus! Akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan istirahat. Kemarilah, duduk bersamaku dan istirahat.






Lelaki itu duduk. Sang pohon tersenyum gembira sambil meneteskan air mata.






Sesibuk apapun kamu, Luangkan waktu untuk Orang Tuamu.
 

sumber:  http://edi-xie.wen.ru/kisah_sebatang_pohon.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...